Seorang guru bernama Heather Black, mengajarkan salah satu muridnya menggunakan e-book dengan iPad di Sekolah Dasar Jamestown, Arlington (25/11). Pembelajaran digital interaktif pada laptop dan tablet ini dapat menggantikan buku teks tradisional. AP/Jacquelyn Martin
TEKNOLOGI ,
Jakarta - Sabak digital atau
tablet untuk menggambar kini gian digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya para pencinta komik. Ini sejalan dengan tren
manga, komik dari Jepang. Menggambar tokoh komik kini tidak lagi dilakukan di atas kertas.
"Sekitar tiga tahun belakangan, banyak orang yang memulai hobi menggambar komik," ujar Adi Sofwan, Marketing Executive Datascrip, selaku distributor peralatan gambar Wacom, di Jakarta, Rabu, 2 Juli 2014.
Dia menyebutkan sebelumnya orang yang memiliki peralatan gambar secara lengkap adalah yang menekuni pekerjaan di bidang grafis. Menurut Adi, kini masyarakat usia remaja hingga mahasiswa pun mulai keranjingan menggambar di atas sabak digital. (Baca juga: Google Garap Tablet Pencitraan 3D Canggih)
Datascrip membidik masyarakat Indonesia dengan menghadirkan produk yang disesuaikan dengan kategori konsumen. Terdapat tiga jenis produk yang dipasarkan di Tanah Air, yakni untuk pemula, kelas menengah, dan kalangan profesional.
Jenis produk untuk kategori pemula dan menengah adalah seri Intuos yang sudah dilengkapi dengan pena. Harga produk tersebut US$ 95-240 atau sekitar Rp 1,13-2,86 juta. Sedangkan untuk kalangan profesional disediakan seri Intuos Pro yang dilengkapi dengan layar. Intuos Pro dibanderol US$ 300-2400 atau sekitar Rp 3,57-28,6 juta.
Adi mengklaim produk Wacom menguasai pasar di Indonesia untuk kategori peralatan gambar. Produk yang dipasarkan pun diminati oleh masyarakat di daerah. "Sebab pemasaran juga dilakukan secara
online, jadi tidak ada masalah untuk di kota kecil," ujarnya.
Untuk semakin mengembangkan penggunaan sabak digital peralatan gambar, Datascrip mengadakan kompetisi komik bertajuk Wacom Datascrip Comic Competition. Kompetisi ini ditujukan bagi siswa SMP, SMA, dan perguruan tinggi untuk mengembangkan kreativitas dalam menggambar komik.
Acara yang digelar mulai 1 Juli hingga 30 September 2014 ini mengambil tema tentang kehidupan sekolah. "Kami ingin membuka kesempatan agar pencinta komik atau siswa yang hobi menggambar untuk dikenal secara luas," kata Division Manager Datascrip Jeremy Hermanto.
Baca Selengkapnya: Techno: Kini Tablet untuk Gambar Makin Digandrungi